Pilih Laman

Berawal sebagaimana waktu dan tempat di atas, Anak Korban datang ke rumah Tersangka
dengan maksud untuk menanyakan kepada anak dari Terdakwa, yakni Pr. APRILISA
KENTJEM yang telah menuduh Anak Korban telah mencuri Handphone milik dari Pr.
APRILISA KENTJEM. Melihat Anak Korban yang datang ke rumahnya, Tersangka merasa
kesal dan langsung mengucapkan kata-kata hinaan berupa “so itu ngana pe mama ada
gunting ngana pe rambu, karna ngana ada ja baku nae deng laki-laki kong nakal deng
kurang ajar.” (itulah kamu, ibu kamu menggunting rambutmu karena kamu sering
bersetubuh dengan laki-laki dan kamu nakal serta kurang berpendidikan) yang kemudian
didengar oleh Saksi Pr. RINA MAKAGANSA, Saksi Pr. RENI MAKAGANSA, Saksi Pr. TIARA
LIAHA, dan Saksi Pr. CITRA LIAHA yang merupakan teman-teman Anak Korban yang pada
saat itu juga bersama-sama dengan Anak Korban, yang mana Tersangka melakukan
penghinaan/pencemaran nama baik tersebut di tempat umum tepatnya di Jalan Desa
Blongko yang merupakan tempat umum yang sering dilewati oleh banyak orang.
– Bahwa akibat penghinaan / pencemaran nama baik yang dilakukan oleh Tersangka
terhadap Anak Korban, Anak Korban merasa sangat malu.
Sehingga perbuatan Tersangka diancam dengan Pasal 310 Ayat (1) KUHP.